0

TUGAS 3 PSIKOTERAPI

Posted by Unknown on Selasa, Mei 31, 2016
1. Terapi Behavior ( Behavior Theraphy)

A. Konsep Dasar
Digunakan dalam menyelesaikan tingkah laku yang ditimbulkan oleh dorongan dari dalam dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, yang dilakukan melalui proses belajar agar bisa bertindak dan bertingkah laku secara efektif dan mampu menaggapi situasi dan masalah dengan cara yang lebih efektif dan efisien.


B. Unsur-unsur Terapi Behavior
- Tujuan Terapi
Menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar dengan dasar bahwa segenap tingkah laku adalah dipelajari termasuk tingkah laku yang maladaptif.

- Fungsi dan Peran Terapis
a. Secara sistematis berusaha untuk mendapatkan informasi tentang anteseden situasional, dimensi perilaku masalah, dan konsekuensi dari masalah.
b. klarifikasi masalah klien bersama dengan klien
c. merencanakan target perilaku
d. memformulasikan tujuan terapi
e. mengidentifikasi kondisi
f. melaksanakan rencana
g. evaluasi keberhasilan dari perubahan rencana
h. melakukan tindak lanjut asesmen.

- Hubungan antara terapis dengan klien
Pada terapi behavior, kehangatan, empati, penerimaan adalah faktor yang diperlukan dalam terapi. Akan tetapi, terapis behavior harus cenderung aktif dan direktif dalam membantu klien untuk memecahkan masalah.

C. Teknik-teknik Terapi Behavior

1. Disentisisasi sistematis
cara yang digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperbuat secara negatif dengan menyertakan pemunculan tingkah laku yang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan.

2. Latihan asertif
Latihan mempertahankan diri akibat perlakuan orang lain yang menimbulkan kecemasan dengan cara mempertahankan hak dan harga dirinya. Dalam pelaksanaan ini, penting untuk terapis untuk melatih keberanian klien untuk menyatakan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya secara tegas.

3. Terapi aversi
Digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk atau menghukum perilaku yang negatif dan memperkuat perilaku positif dengan meingkatkan kepekaan klien agar mengganti respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut, dibarengi dengan stimulus yang merugikan dirinya.

4. Penghentian pikiran
Digunakan untuk klien yang sangat cemas.

5. Kontrol diri
Digunakan untuk meningkatkan perhatian klien melalui prosedur self assesment, mencatat diri sendiri, menentukan tindakan diri dan menyusun dorongan diri sendiri.

6. Pekerjaan rumah
Memberikan tugas pada klien yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan situasi tertentu.


2. Rational Emotive Theraphy ( Terapi Rasional Emotif)

A. Konsep Dasar
Terapi rasional ini didasarkan pada filosofi bahwa apa yang menganggu jiwa manusia itu bukanlah peristiwa-peristiwa, tetapi bagaimana manusia itu mereaksi atau berprasangka terhadap peristiwa tersebut.

B. Unsur-unsur terapi rasional emotif
- Tujuan terapi
a. Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan, serta pandangan klien yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan diri.
b. Menghilangkan gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut dan rasa bersalah.

- Teknik-teknik rasional emotif
a.Teknik  Kognitif
1. Tahap Pengajaran : memberikan keleluasaan kepada terapis untuk berbicara serta menunjukkan sesuatu kepada klien terutama menunjukkan bagaimana ketidaklogikaan berpikir itu secara langsung menimbulkan gangguan emosi pada diri klien.
2. Tahap persuasif : meyakinkan klien untuk mengubah pandangannya karena pandangan yang klien kemukakan itu tidak benar.
3. Tahap konfrontasi : Menyerang ketidakrasionalan berpikir klien dan membawanya ke arah berpikir yang lebih rasional.
4. Pemberian tugas : memberi tugas kepada klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata.

b. Teknik Emotif
Digunakan untuk mengubah emosi klien dan terapis harus mampu menerima klien tanpa syarat.
1. Teknik sosiodrama : memberi peluang kepada klien untuk mengekspresikan berbagai perasaan yang menekan klien melalui suasana yang didramatisasikan sehingga klien bisa bebas mengungkapkan dirinya sendiri baik secara lisan, tulisan atau gerakan dramatisasi.
2. Teknik Self Modeling  : meminta klien untuk berjanji kepada terapis untuk menghilangkan perasaan perasaan negatif yang menimpa dirinya.
3. Teknik Assertive Training : untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk pola perilaku tertentu yang diinginkannya.

c. Teknik Behavioristik
Digunakan untuk mengubah tingkah laku yang tidak diinginkan.
1. Teknik reinforcement : untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis dengan cara memberikan reward  ataupun punishment.
2. Teknik social modeling  : untuk membentuk tingkah laku baru kepada klien agar klien dapat hidup dalam suatu model yang diharapkan dengan cara meniru, mengobservasi, dan menyesuaikan dirinya  dan menginternalisasi norma-norma dalam sistem model sosial yang telah disiapkan terapis.
3. Teknik live models : digunakan untuk menggambar perilaku-perilaku tertentu khususnya situasi interpersonal yang kompleks dalam bentuk percakapan sosial, interaksi dengan memecahkan masalah.

3. Group Theraphy (terapi kelompok)

A. Konsep Dasar
Terapi yang dilakukan pada sebuah kelompok dengan kegiatan yang terstruktur dan memberikan efek bagi para anggotanya. Terapi kelompok mencoba membantu peserta untuk mengalami kembali situasi yang menyakitkan dan untuk mengekspresikan perasaan secara intensif.

B. Unsur-unsur terapi
 - Tujuan terapi
a. Mengidentifikasi masalah bersama dengan orang lain
b. Membantu klien untuk meningkatkan hubungan interpersonal dengan klien lain sehingga mereka bisa saling mendukung
c. Menyalurkan emosi dan berbagi perasaan dengan sesama didalam kelompok
d. Menghilangkan kecemasan-kecemasan yang dirasakan oleh klien
e. Menghilangkan perasaan terisolasi dalam klien

- Teknik-teknik terapi
a. Psychodrama technique 
Teknik bermain peran untuk membantu klien dengan menerapkan adegan dari masalah mereka yang akan meningkatkan pemahaman mereka tentang konflik mereka.
b. T-Group Technique 
Membantu para klien untuk pengambilan keputusan mereka sendiri dengan cara mengurutkan 15 barang dari yang penting untuk bertahan hidup, kemudian klien diminta untuk berdiskusi mengenai pengalaman mereka, mengeksplorasi pola kepemimpinan, resolusi konflik dan pengambilan keputusan.
c. Encounter technique 
Untuk meningkatkan kesadaran diri. Peserta secara berpasangan diminta untuk memandu pasangan dengan mata tertutup dan menggunakan tangan untuk mengeksplorasi sambil berjalan. Membantu untuk melindungi pasangan dari setiap langkah menuju bahaya, lalu pasangan bertukar peran dan mendiskusikan pengalaman mereka.
d. Behavioral technique 
Banyak teknik behavior seperti modeling, pelatihan keterampilan, memecahkan masalah dan relaksasi juga digunakan dalam terapi kelompok. Misalnya, dalam kelompok pelatihan asertif, peserta dijelaskan situasi di mana mereka ingin menjadi lebih tegas. Peserta akan mendapatkan ide-ide untuk bagaimana menangani situasi. Situasi dapat dilatih berulang-ulang sampai peserta merasa puas dengan kemampuannya untuk berperilaku asertif.
e. Dance and art theraphy 
Teknik ini mendorong kesadaran tubuh, gerakan kreatif, dan interpersonal empati.

SUMBER :
Corey, G. (2009). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.

 Sunardi, P., & Assjari, M (2008). Teori konseling. Bandung: PLB FIP UPI.
Surya, M. (2003). Teori-Teori Konseling. Bandung:  Pustaka Bani Quraisy.

0 Comments

Copyright © 2009 Welcome To Ulayya's Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.