0

TUGAS IV PSIKOLOGI MANAJEMEN

Posted by Unknown on Sabtu, Januari 02, 2016

 

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Istilah komunikasi berasal dari kata Communicare atau Communis (Latin) yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, artinya kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.

  Menurut Davis (1981) komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dari satu orang ke orang yang lain. Sedangkan menurut Schram, komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain.

Menurut Carl L Hovlan, Komunikasi adalah proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang lambang bahasa ( verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.

Menurut Edwin Emery, Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol – simbol.


Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, dimana komponen-kompinene saling terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan.

Dalam setiap transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain. Artinya elemen-elemen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen, masing-masing komponen saling mengait dengan komponen lain. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:


IDE => ENCODING => PENGIRIMAN => DECODING => BALIKAN

1. Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.

2. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukkan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.

3. Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan.

4. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.

5. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator

Esensi dalam proses komunikasi adalah untuk memperoleh kesamaan makna diantara orang yang terlibat dalam proses komunikasi antar manusia.

 

 Hambatan Komunikasi

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton (1992), ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif diantaranya :

1.       Status effect

Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

2.       Semantic Problems

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

3.       Perceptual distorsion

Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

4.       Cultural Differences

Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

5.       Physical Distractions

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

6.       Poor Choice of Communication Channels

Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

7.       No Feed-Back

Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

 

DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL EFEKTIF DALAM ORGANISASI

Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.

1. Componential

Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.

2. Situasional

Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

 

E.  Model Pengolahan Informasi

Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya

Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:

1. Rational

Model pengolahan informasi dimana  orang- orang benar-benar memproses semua informasi yang tersedia dalam mencari solusi yang terbaik atau output maksimum. Model ini memiliki nilai perspektif yang kuat, tetapi akurasi deskriptif lemah.

2. Limited capacity

Model pengolahan informasi yang melemahkan kondisi model rasional dan mengasumsikan bahwa orang mempermudah pengolahan informasi dalam mencari solusi (tidak diperlukan optimal).

3. Expert

Model pengolahan informasi Menempatkan penekanan pada penggunaan pengetahuan mendalam yang sudah dikembangkan oleh ahli yang melengkapi pengolahan informasi yang telah disederhanakan. Sang ahli memiliki basis pengetahuan yang jauh lebih besar, yang diperoleh melalui pengalaman.

4. Cybernetic

Model pengolahan informasi dimana pengolahan informasi dapat diubah dengan umpan balik.

 

  Model Interaktif Manajemen 

1.       Confidence

Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.

2.       Immediacy

Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan.

3.       Interaction management

Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan

4.       Expressiveness

Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.

5.       Other-orientation

Dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.

 

SUMBER :

Haris, T.E. (2002). Applied organizational communication. New York: Psycholgy Press

Mulyana, D. (2005). Ilmu komunikasi: suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 

Harjana, A. M. (2003). Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius. 

Suprapto, T. (2009). Pengantar teori & manajemen komunikasi.Yogyakarta: Media Pressindo  

Devito, J. (2001) Komunikasi antar manusia. Tangerang: Kharisma Publishing. 


Copyright © 2009 Welcome To Ulayya's Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.