0

TUGAS 3 PSIKOLOGI MANAJEMEN

Posted by Unknown on Sabtu, November 21, 2015
A. CONTROLLING DALAM MANAJEMEN

1. Pengertian Controlling dalam Manajemen

Adalah serangkaian proses pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan serta menilai apakah kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.


2. Langkah - Langkah Controlling

1. Menenetukan standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi

Standar yang dimaksud adalah kriteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik - titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. 

2. Mengukur prestasi kerja

Prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan ke depan sehingga penyimpangan - penyimpangan yang mungkin terjadi dari standar dapat diketahui lebih dahulu.

3. Menganalisis apakah prestasi kerja menmenuhi syarat

Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya berada dalam kendali.

4. Mengambil tindakan korektif

Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.  

3. Tipe - Tipe kontrol dalam pengendalian manajemen

Ada 4 tipe kontrol dalam pengendalian manajemen, yaitu :
1. Pengendalian dari dalam organisasi (Kontrol internal)
Adalah pengendalian yang dilakukan oleh aparat atau unit pengendalian yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri.

2. Pengendalian luar organisasi (kontrol eksternal)
Adalahh pengendalian yang dilakukan oleh aparat/ unit dari luar organisasi terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah.

3. Pengendalian preventif
Adalah pengendalian yang dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau kesalahan.

4. Pengendalian represif
Adalah pengendalian yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah direncanakan.

4. Strategi Controlling dalam Manajemen 
Proses pengendalian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan manajer untuk memastikan bahwa tujuan umum dan stategi yang dipilih telah diterapkan sesuai yang diinginkan.
Adapun bagan proses pengendalian dapat digambarkan sebagai berikut: 
a.    Penetapan standar pelaksanaan 
b.   Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
c.    Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata 
d.   Pembandingan dengan standar pelaksanaan 
e.    Pengambilan tindakan koreksi bila perlu
  
Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.

Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.



Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:

1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.

2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
Sumber – Sumber Kekuasaan 
Ada pun sumber kekuasaan itu sendiri ada 3 macam,yaitu: 
a.   Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan 
1)    Kekuasaan formal atau Legal 
Contohnya komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana menteri. 
2)    Kekuasaan atas sumber dan ganjaran 
Majikan yang menggaji karyawannya, pemilik sawah yang mengupah buruhnya, kepala suku atau kepala kantor yang dapat memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya. 
3)    Kendali atas hukum 
Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para pemilik toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan kasar. 
4)    Kendali atas informasi 
Siapa yang menguasai informasi dapat menjadi pemimpin. Contohnya orang yang paling tahu jalan diantara serombongan pendaki gunung yang tersesat akan menjadi seorang pemimpin. Ulama akan menjadi pemimpin dalam agama. Ilmuan menjadi pemimpin dalam ilmu pengetahuan. 
5)    Kendali ekologik (lingkungan) 
Sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasaan situasi. 

  Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian. 

1)    Keahlian atau keterampilan
Contohnya pasien-pasien di rumah sakit menganggap dokter sebagai pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli untuk menyembuhkan penyakitnyaa. 

2)    Persahabatan atau kesetiaan  
 Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin.

3)    Kharisma
Ciri kepribadian yang menyebabkan timbulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan dalam proses kepemimpinan.
  
c.   Kekuasaan yang bersumber pada politik
1)    Kendali atas proses pembuatan keputusan 
Ketua menentukan apakah suatu keputusan akan di buat dan dilaksanakan atau 
tidak.

 2)    Koalisi 
 Ditentukan hak dan wewenang untuk membuat kerjasama dalam kelompok.

3)    Partisipasi 
Pempimpin yang mengatur pastisipasi dari masing-masing anggotanya.

4)    Institusionalisasi 
Pempimpin agama menikahkan suami istri. Notaris atau hakim menentapkan berdirinya suatu perusahaan.

Definisi Pengaruh

Setiap jabatan dan kekuasaan diikuti oleh pengaruh seseorang terhadap suatu masyarakat. Orang-orang yang memiliki pengaruh biasanya akan diperhatikan dan disegani di lingkungannya. Dalam mempengaruhi seseorang biasanya digunakan beberapa cara, yakni dengan berkomunikasi dan melakukan pendekatan persuasif. Tak jarang orang menyamakan antara pengaruh dan kekuasaan. Namun, menurut Uwe Becker, pengaruh merupakan kemampuan yang berkembang dan berbeda dengan kekuasaan, namun tidak terkait dengan memaksakan kepentingan atas tujuan tertentu.

Pengaruh Taktik Organisasi

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan, ada berbagai cara yang dapat digunakan oleh orang yang berada dalam organisasi untuk mempengaruhi orang lain.Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.

Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:

1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.

2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme         atau gairah pada orang lain.


3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan dilaksanakan.

4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.


6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.

7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.

8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.


9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.

 SUMBER : 
http://belajarakuntansionline.com/pengertian-controlling-dalam-manajemen/

Stoner, J.A.F., Sitrait, A. (1993). Manajemen. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Hasibuan, Malayu. (2009) Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah Jakarta: Bumi Aksara.

http://cynthiakjh.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh.html

Marianti,M.M.(2011).Kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi Orang Lain dalam Organisasi.volume 07, p.51

John R. Schemerhorn, James G. Hunt, and Richard N. Osborn, Basic Organizational Behavior, 2nd edition, 1998, hlm 195 

Copyright © 2009 Welcome To Ulayya's Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.