0
PSIKOLOGI MANAJEMEN
Posted by Unknown
on
Rabu, September 30, 2015
1. PENGERTIAN MANAJEMEN
Pengertian
Manajemen menurut Leonard D White (dalam Arikunto Suharsimi, 2008) :
Konsep proses, biasanya terdapat pada semua
kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara
besar – besaran atau kecil – kecilan.
Pengertian
Manajemen menurut Terry (George R Terry, 2011) :
Sebuah proses yang khas yang terdiri dari
tindakan – tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran – sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan SDM dan sumber – sumber lain
Menurut
Sondang Palan Siagian (dalam Arikunto Suharsimi, 2008) :
Keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang
atau lebih didadasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya
2. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
F. A. Nigro (1965) : Inti dari kepemimpinan ialah
mempengaruhi aktifitas orang lain.
Ordway Tead (1929) : Kepemimpinan sebagai
penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa
pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Theo Haiman dan William G.Scott : Kepemimpinan
merupakan suatu proses beberapa orang diarahkan ,dipimpin, & dipengaruhi
didalam sebuah pemilihan & pencapaian sebuah tujuan.
3. PENGERTIAN PERENCANAAN (PLANNING)
Usaha sadar, terorganisir dan terus
menerus guna memilih alternatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Faludi, 1973
Perencanaan sebagai satu proses untuk
menentukan tindakan yang berorientasi pada masa depan melalui serangkaian
pikiran.
Peter Hall, 1992
Perencanaan adalah penyusun rangkaian
tindakan secara berurut yang mengarah pada pencapaian tujuan.
4. LANGKAH - LANGKAH MENYUSUN PERENCANAAN
1.
Menentukan Tujuan
Proses
menentukan tujuan merupakan bagian awal dari proses penyusunan perencanaan.
Kegiatan ini sebagai pemberi batas pada tujuan organisasi agar tidak menyebar
terlalu luas sehingga banyak sumber daya yang terbuang. Dengan penetapan tujuan
, sasaran dan prioritas secara rinci dan jelas maka organisasi dapat
mengarahkan sumber daya agar mencapai tujuan lebih efektif dan efisien.
2.
Mengidentifikasi Situasi dan Kondisi Organisasi
Situasi dan
Kondisi organisasi yang diidentifikasi adalah situasi yang sedang berlangsung
saat ini. Tentulah kepandaian membaca situasi dan kondisi diperlukan untuk
memcapai tujuan. Perencanaan ketika telah menentukan tujuan atau sasaran
tentulah organisasi dapat melihat sejauh mana organisasi itu telah berjalan
menuju tujuan, seberapa banyak sumber daya saat ini, sumber daya apa yang telah
dimiliki saat ini, kekurangan apa yang mesti di tambah, atau di perbaiki. Hal
tersebut merupakan data awal organisasi dalam menentukan rencana-rencana
selanjutnya guna mencapai tujuan dengan hasil yang jauh lebih baik dari
sebelumnya ataupun dari kondisi yang sedang berlangsung.
3.
Memanfaatkan Faktor Pendukung dan Menyiasati Faktor
Penghambat
Setelah
menentukan tujuan, lalu mengidentifikasi situasi dan kondisi, hal yang
selanjutnya dilakukan dalam perencanaan adalah memanfaatkan segala faktor
pendukung untuk mencapai tujuan organisasi agar hasil menjadi jauh lebih baik.
Adapun dibalik faktor pendukung ada pula faktor penghambat dalam mencapai
tujuan. Faktor penghambat itu disisasati guna mengantisipasi terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan. Faktor – faktor tersebut dapat mempermudah dan
mempersulit mencapai tujuan. Disini kekuatan dan kekompakan suatu organisasi
dapat teruji, kekuatan dan kekompakan organisasi tersebut sebagai kunci
perencanaan yang baik.
4.
Menyusun Langkah Kongkret Perencanaan
Selanjutnya
adalah menyusun langkah kongkret perencanaan. Langkah kongkret digunakan
sebagai acuan untuk mencapai tujuan atau hasil. Langkah-langkah yang telah
disusun lalu di kembangkan dan dipilih dari berbagai alternatif yang ada, dan
disesuaikan mana yang paling cocok, dan yang paling efektif guna mencapai
tujuan yang diinginkan.
5.
Mengembangkan Metode Pengawasan dan Evaluasi
Langkah
yang selanjutnya ini merupakan langkah terakhir dalam perencanaan . Langkah ini
sebagai jalur yang menentukan agar organisasi berjalan sesuai kesepakatan yang
telah disepakati bersama. Metode pengawasan dan evaluasi berisi konsep yang
mengantisipasi hal – hal yang telah di prediksikan ataupun yang tidak
terprediksi. Ini memungkinkan organisasi melakukan metode ini sebagai evaluasi
dini bagi para sumber daya agar bekerja sesuai dengan harapan organisasi.
Pengawasan dan Evaluasi diperlukan organisasi agar kondisi yang terjadi dapat
dijadikan acuan dan pembelajaran guna memaksimalkan kinerja dan meminimalisir
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Tentulah segala hal tersebut di
rencanakan dan di konsep sebaik mungkin guna mencapai tujuan atau cita-cita
organisasi.
5. Manfaat
Perencanaan
Perencanaan memiliki banyak manfaat
dalam organisasi dan manajemen tentunya, adapun beberapa manfaat dari
perencanaan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Sebagai standarisasi dalam
pelaksanaan dan pengawasan
b. Sebagai pemilihan berbagai
alternatif yang terbaik
c. Sebagai penyusunan skala
prioritas, dalam hal sasaran maupun kegiatan
d. Sebagai acuan dalam pengoptimalan
dan pemanfaatan sumber daya organisasi
e. Sebagai panduan manajer dalam
penyesuaian diri dengan perubahan situasi dan kondisi lingkungan
f. Sebagai alat mempermudah
koordinasi dengan bagian organisasi dan beberapa pihak terkait
g. Sebagai alat meminimalisir
pekerjaan yang tidak pasti
h. Sebagai alat yang membuat tujuan
lebih jelas, terperinci, khusus, dan mudah dipahami
I. Sebagai penghemat waktu dan usaha
organisasi.
6. Jenis Perencanaan dalam organisasi
a.
Perencanaan Strategis (Strategic Plan)
Jenis
perencanaan ini mengacu pada perencanaan organisasi dalam jangka panjang, yang
biasa di sebut perencanaan jangka panjang (longe range planning).
Perencanaan ini memuat tujuan-tujuan organisasi secara menyeluruh dalam
mencapai tujuan organisasi. Perencanaan ini pun sebagai acuan organisasi dalam
menetapkan tujuan organisasi, kebijakan organisasi, dan strategi dalam mencapai
tujuan organisasi dalam jangka panjang. Untuk melaksanakan tujuan tersebut maka
harus disusun rencana kerja organisasi yang mencakup kegiatan- kegiatan
organisasi, kapan kerja organisasi dimulai dan kapan mencapai tujuan tersebut,
siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan organisasi, serta sumber daya
yang dibutuhkan.
b.
Perencanaan Operasional (Operational Plan)
Jenis
perencanaan ini berisi tentang rincian dari perencanaan strategis. Adapun
rincian dalam perencanaan operasional ada 2 yaitu :
1.
Perencanaan
sekali pakai (single use plan)
Perencanaan
ini dibuat, disusun dan digunakan dalam satu kali kerja organisasi. Ketika
tujuan organisasi telah tercapai maka dengan segera perencanaan ini dihapus
dalam daftar kerja organisasi atau di ganti dengan perencanaan kerja lainnya.
2.
Perencanaan
permanen (standing plan)
Perencanaan
ini berisi tentang berbagai strategi-strategi organisasi yang telah di
standarisasi untuk menghadapi beberapa kejadian atau situasi yang berulang dan
telah di prediksikan sebelumnya dalam kerja organisasi.
CONTOH PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
saya memiliki organisasi yang bernama “Navroun Store” yang bergerak di bidang muslim fashion. Pertama-tama saya akan menetapkan tujuan dari organisasi yang saya bentuk ini. Tujuan dibentuknya “Navroun Store” adalah untuk menjadi muslim fashion store terkenal, terbesar dan terlengkap di Indonesia dan memiliki cabang di seluruh kota di Indonesia.
2. Untuk menjadi muslim fashion store terkenal,
terbesar dan terlengkap, saya harus memiliki sumber daya yang cukup dan
menempatkan tenaga kerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya sehingga
“Navroun Store” dapat berjalan dengan lancar. Setelah itu saya perlu
menganalisis data keuangan dan data statistik rutin yang didapat melalui
komunikasi antara saya dengan karyawan.
3. Kemudian saya perlu mengidentifikasikan berbagai
faktor yang dapat menghambat organisasi dalam mencapai tujuan. Misalnya lokasi
toko yang kurang strategis, kerusakan produk, kualitas bahan yang tidak sesuai
harapan, maupun kecelakaan kerja. Maka kami perlu menganalisa hambatan-hambatan
yang terdapat dalam proses produksi maupun distribusi dan pemasaran. Selain itu
juga perlu mengidentifikasikan berbagai faktor yang kiranya dapat membantu menunjang
tercapainya tujuan dari “Navroun Store” seperti menggunakan bahan yang
berkualitas, menyediakan pakaian yang lengkap (pakaian muslim anak – anak sampai dewasa baik laki-laki maupun
perempuan), selalu mengikuti trend fashion agar tidak ketinggalan jaman,
menjaga kebersihan toko, keramahan karyawan, dan sebagainya.
4. Lalu yang terakhir adalah mengembangkan rencana
atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan seperti mempromosikan
“Navroun Store” melalui berbagai media seperti koran, majalah, maupun sosial
media dengan penawaran-penawaran khusus semenarik mungkin sehingga “Navroun
Store” dapat dikenal oleh masyarakat sebagai fashion store yang terbesar dan
terlengkap di Indonesia.
Link 2
Link 3
Hari Purnomo, Setiawan , Zulkieflimansyah. (1996) . Manajemen
Strategi : Sebuah Konsep Pengantar. Univeritas Indonesia. Jakarta
Samuel C. Certo& J.Paul Peter. Strategic
Manajemen. Mc-GrawHill,1990, p.125
Dr.
H. Endin Nasrudin, M.Si., 2010, Psikologi Manajemen, CV. Pustaka Setia,
Bandung
Griffin, Ricky, W., (2004). Manajemen
Edisi Ketujuh, Jilid 2, Penerjemah : Gina Gania, Erlangga, Jakarta.
Dr.
H. Endin Nasrudin, M.Si., 2010, Psikologi Manajemen, CV. Pustaka Setia,
Bandung